Sepintas, berboncengan itu sepele. Nmun berdasarkan yang sya ketahui, banyak jago transportasi menganggap aktivitas ini salah satu yang berbahaya. Terlebih kalau pemegang kndali tak menguasai betul cara berboncengan yang ideal. Jika ingin berboncengan snyaman solo ride, berikut caranya.
1.Beban ekstra
Memboceng orang berbobot lebih dari 120 kg dngan sepeda motor angsa adlah tindakan yang penuh resiko. Sma juga dengan membonceng siapa pun dengan berat berapa pun, namun tidak siap. Bobot pelengkap besar lengan berkuasa terhadap akselerasi, kinerja rem dan suspensi. Jika tak bsa berbuat banyak terhdap akselerasi, pstikan kinerja rem msih sepakat untuk menahan laju beban berlebih. Pastikan suspensi disetel untuk bobot tmbahan. Pijakan kaki bagi boncengers harus ada!
2. Mulai naik
Mintalah orang yang akan Anda bonceng memberi aba-ba. Pastikan posisi kaki yg bnar untuk menahan beban orang yg akan naik di belakang. Mintalah boncenger naik dari sisi yang tidak ada knalpotnya (biasanya kiri). Tujuannya, mengantisipasi alasannya ialah sepeda motor sring roboh ktika orang yang dibonceng naik tnpa memberi aba-aba.
3.Lebih Rapat
Smakin rapat lebih baik. Mintalah orang yang Anda bonceng memeluk erat. Ketidaknyamanan timbul kalau pegangan boncenger kurang erat. Tubuhnya akan terdorong ke dpan ktika sepeda motor direm dan tertinggal dikala berakselerasi. Terlepas hal ini menjadikan kenyamanan menjadi berkurang, kondisi ini lebih baik ketimbang penumpang trlempar atau justru Anda brdua yg terhempas krna kehilangan keseimbangan.
4.Berbelok
Boncenger yg kurang pengalaman niscaya akan "melawan" ketika belok. Belok kiri, tubuhnya justru menahan ke kanan, begitu juga sebaliknya, krena tkut jatuh. Ini lebih brbahaya dan rawan oleng, alasannya ialah bobot sepeda motor tidak mengikuti arah belokan. Mintalah orang yang dibonceng untuk mengikuti kemiringan ketika Anda berbelok, dgn melihat bahu Anda sbagai patokan.
5.Berhenti
Mintalah kaki boncenger untuk tetap brada di pijakan kaki sbelum Anda siap. Sepeda mtor yang melaju, kemudian direm, bobotnya akan mengarah ke depan. Jika kaki boncenger buru-buru turun sebelum sepeda motor berhenti sempurna, keseimbangan psti terganggu dan kemungkinan bsar dapat roboh.
Tips tambahan:
a. Mintalah boncenger tdak menengok ke belakang, atau menciptakan gerakan mendadak.
b. Jangan berbelok trlalu rebah pada kecepatan tinggi, kecuali sudah sejago Valentino Rossi.
c. Jika boncenger dapat meraih tangki bhan bakar (sepeda motor sport), mintalah untuk memegangnya untuk menahan beban tubuhnya sendiri ketika berhenti atau melambat.
d. Tetaplah menjaga jrak untuk berhenti, sesuaikan dengan beban alasannya ialah pengontrolan semakin sulit .
Tips di atas tidak hanya berlaku untuk moge, juga yang kecil yang sering dipakai sehari-hari. Selamat membonceng!
Komentar
Posting Komentar